Bacaan Doa Iftitah Dan Pembahasannya Lengkap

Advertisement
Advertisement
Bacaan Doa Iftitah Dan Pembahasannya Lengkap - Shalat merupakan salah satu hal yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk dijalankan oleh setiap umatnya. Bahkan sholat disamakan dengan tiang agama karena pentingnya bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah yang satu ini. Keutamaan sholat jika dilaksanakan dengan benar dapat menjauhkan diri dari kebathilan dan mendekatkan diri pada kebaikan. Tentu saja keutamaan sholat jika dihayati dengan benar akan menjadikan kita umat Islam dengan pribadi yang lebih baik. Untuk itulah, sholat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan, tidak hanya dilaksanakan tapi juga diserap maknanya secara utuh.
Bacaan-bacaan dalam sholat memiliki arti dan makna yang bila diresapi secara benar akan membuat sholat kita menjadi semakin khusyu’. Setiap bacaan dalam sholat sebagian besar merupakan doa yang memberikan tanda kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah SWT. Memberikan tanda kepada kita untuk selalu ingat dan tunduk kepada sang Maha Pencipta. Sekaligus menyerahkan diri kita bahwa hidup dan mati kita hanya diserahkan kepada sang Maha Kuasa. Jika sholat dilaksanakan dengan benar plus mengerti arti dari setiap kata dari bacaan sholat, maka kita bisa menjalankan kehidupan dengan lebih baik dan menjadi Muslim yang lebih baik, dan di antara bacaan shalat yaitu bacaan Doa Iftitah yang dibaca pada waktu shalat setelah takbiratul ihram, Doa iftitah merupakan salah satu bacaan sholat yang bersifat sunnah namun memiliki arti dan makna yang berisi tentang pujian atas kebesaran-Nya serta pengakuan kelemahan dan kelengahan insan hingga memerlukan perlindungan dan pengampuanan dari-Nya. Permohonan petunjuk agar diberikan akhlaq yang mulia dan dihindarkan dari berbagai akhlaq yang buruk dan permohonan ampun dari dosa.


Yang pertama kali yang akan kita bahas adalah doa yang selalu dibaca oleh Muhammadiyah, bacaan doa iftitah yang kerap dibaca oleh golongan Muhammadiyah tedalamrmasuk pendek, namun juga memiliki arti yang cukup dalam.
Berikut adalah lafadz bacaannya:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Allaah-humma baa-’id bai-nii wa bai-na kha-thaa-yaa-ya kamaa baa-’ad-ta bai-nal masy-riqi wal magh-rib. Allaah-humma naqqi-nii min khathaa-yaa-ya kamaa yunaq-qats-tsaubul ab-ya-dlu minad danas. Allaah-hummagh-sil-nii min khathaa-yaa-ya bil maa-i wats-tsalji wal barad. (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya:
 “Ya Allah jauhkanlah antara diriku dengan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat,Ya Allah bersihkanlah diriku dari segala kesalahan sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran,Ya Allah cucilah segala kesalahanku dengan air, salju, dan embun.”

Beralih pada doa yang dibaca oleh golongan NU dalam sholat. Dari segi panjang bacaan, doa iftitah yang dibaca oleh NU yang menyoritas bermazhab Syafi’i sedikit lebih panjang, namun memiliki makna yang lebih dalam juga
Berikut adalah lafadz bacaannya:

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.

Artinya :
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
Sekian yang saya bisa sampaikan pada kesempata kali ini semoga bermanfaat, lihat jika anda ingin mengetahui kajian agama secara lengkap

Advertisement